Beranda

Jumat, 09 Agustus 2013

Ketika Bersandar, Kekecewaanpun Tergambar.

"Memberinya kekecewan, hadirnya lukamu yang baru"

    Dia bercerita padaku. Hubunganya tak lagi sama. Kekasihnya mencoba menjelaskan tentang apa yang tak pernah masuk akal padanya..

     Riuh kamarku tak seriuh di luar sana. Hanya suara TV. Sisanya, Hening. Lebih sunyi dari pengheningan upacara. Suara lagu sendu terdengar jelas. Menceritakan sebuah penyia-nyian yang sedikitnya menjadi sebuah penyesalan.

    Selagi menikmati lirik. Dari bawah bantalku, ku dengar suara. Ya Berbunyi! pesan singkat hadir. Nama jalas ada disana, dia.. Kekasih lamaku. Pemohonan maafnya disana. Permintaan maafnya tak jadi masalah buatku, hanya karena dia yang baru saja menjawab pesanku.

     Pesannya kembali seperti dulu. Tak butuh menunggu lama, jawabnya begitu cepat. Sesekali aku menanyakan tentangnya, kabarnya dan hubunganya. Awalnya, dia mengelak untuk menceritkan. Walaupunku tau tentang apa yang terjadi padanya, aku tetap memaksanya untuk memberitahuku sendiri. Benar saja, dia tak lagi bersama kekasihnya. Bahkan sudah beranjak ketempat lain, namun tak semanis yang kubayangkan.

     Tanpa kuminta, dia menceritakannya jauh lebih sudut. Sudah dari awal dia menyukainya. Namun tak menanggapinya sampai akhirnya di jenuh pada kekasih lamanya. Dia bercerita; Matanya menatap tajam, menceritakan kekasihnya yang tak lagi sependapat denganya, beberapa kali hubunganya tergoyah. Namun tetap di pertahankan hingga akhirnya dia mau menceritkanya dan menatap wajahnya. Akhirnya, rasa nyaman itu hadir. Tanpa keinginanya rasa sayang tumbuh tanpa paksaan. Setiap kali dia bercerita denganya kekasih lamanya selalu terlupakan untuknya. Ya, malaikat baru pemberi ketenangan hadir untuknya..

     Hubunganya semakin dekat, hingga kekasih lamaku memutuskan untuk menyelesaikanya dan berlanjut pada orang yang menurutnya adalah sebuah penyelamat dalam kerisauan. Dia bercerita, kedewasaanya melebih dari siapapun hingga akhirnya percaya.Takdisangka, tanggapanya tak sesuai.. setiap harinya berlanjut pada kekasih barunya. Singkat cerita, kekasihnya tak memberinya kesempatan yang seharusnya memang bukan kesalahan yang fatal. Yang kuingat, penyesalan hadir padanya.

    Mendengar ceritanya, akupun teringat tentang kesalahan kupadanya. Jelasku; Ada kisah yang terlupakan olehnya.. di depan matanya, aku memgecewakanya penuh dengan penyesalan. Hingga rasaku ingin sekali kembali padanya. Namun, tak ada pelajaran yang mungkin belum di ambil padanya. Lagi lagi kuingatakan untukmu..

   "Berhenti untuk berpaling dari dia yang sayang padamu, demi orang yang kamu suka" .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentar dengan tutur kata yang baik, tak menjatuhkan orang lain, kelompok, dll. Terimakasih banyak! :)