Beranda

Minggu, 01 Desember 2013

Apa cuma cewek? Jawabanya...

Apa cuma cewek yang ngerasa kalo semua cowok itu sama aja?

Jawabanya, enggak.

Menurut gue, banyak cowok-cowok yang ngerasa bahwa semua cewek juga sama aja. Kenapa? Gini, setiap kali cewek ngerasa kalo semua cowok sama aja, kemungkinan besar dia belum dapet apa yang dia mau.. atau mungkin dia sudah dapat dan sayang, lalu hilang gitu aja.

Gue contohin:
Anggap aja namanya cristin. Cristin ini cewek yang primadona banget di kampungnya. Kampung yang mayoritas adalah laki-laki, dan bukan setengah laki-laki. Awal kisah, cristin memiliki seorang pacar, namanya bram. Bram adalah orang yang baik, sopan, berkecukupan. Suatu saat, ada rasa yang membuat bosan bram terhadap pacaranya, dan itu sebuah hal biasa. Jeleknya, dari semua kebaikan bram, cristin selalu jadi orang nomer satu. Dan berikut cewek-cewek sekampunya yang memiliki predikat nomer dua dan nomer tiga, liana, dan fiona. Singkat cerita, cristin akhirnya tau, bahwa dia adaalah orang nomer satu buat bram, walapun ada nomer berikutnya. Hingga hubunganpun berakhir. Cristin bukan enggak bisa move on, tapi cristin sudah terlanjur nyaman dengan kesempurnaanya bram.

Lambat laun, cristin mencari apa yang dia inginkan seperti bram, namun nihil. Kepribadian bram yang sempurna membuat cristin mencari apa yang dia dapat harus semirip mungkin dengan bram. Namun pada akhirnya, cristin menemukan apa yang ia mau. Namum sialnya, wahyu tak sebaik bram yang sopan. Wahyu kasar.. suka marah marah,
Suka bentak-bentak. Suka ngamplas badan sendiri sangking kasarnya. Hingga hubungannya pun kembali kandas. Lagi-lagi cristin susah move on dan mencari yang sesuai dengan dirinya lagi. Hingga terus kehubungan berikutnya sampai ia lelah, sakit hati, sakit perut, sakit mencret. Dan mempredikatkan semua cowok "sama aja".

Dilain alam, bram akhirnya kecewa.. bram tau bahwa cristin sudah menjalin hubungan dengan wahyu. Brampun memutuskan, bahwa ia salah memiliki lebih dari satu pacar. Bram sadar, bahwa cristim adalah yang terbaik. Primadona di kampunya. Hubungan brampun kandas denga dua cewek lainya. Bram berpikir; 'balikan gamungkin.. yowes, tak cari pacar yang mirip cristin'. Brampun akhirnya punya pacar.. yang sama percis dengan cristin di kampung yang sama. Tapi, tuti pacaranya yang sekarag memiliki perbedaan. Dia bukan primadona. Alias beda renk. Bram ga betah, dan putus. Bram cari pacar lagi, dapat, mirip, namun tersakiti juga. Hingga memberi kadidat bahwa "semua cewek sama aja".

***

Apa cuma cewek, yang bisa nangisin pacarnya karena enggak dapet kabar dari SD?

Jawabanya, enggak.

Lha, kok gitu?

Okey.. gue jelasin. Cewek emang suka sedih kalo enggak dapet kabar dari yang di sayang. Galau, mikirin. Enggak napsu makan.. enggak napsu minum.. enggak napsu boker, karena beluman makan dan minum dari kemaren. Yap! Resah itu manusiawi.

Tapi, emang cowok mikirin?

Duh, kalo ini tergantung ya.. tergantung dari cowoknya. Gini gini, setiap kali cewek resah karena cowoknya lebih mentingin tongkrongan futsalnya, ketimbang malam mingguan. Sebagian cewek lebih giat nulis nulis di accountnya. "Kamu kemana yang ???". Peyang.

Sebagian cewek lagi sibuk dengan hpnya. "Kamu kalo jd futsal jangan lupa kabarin aku ya.. jangan lupa makan dulu ya.. jangan capek-capek.. jangan macem macem.. satu lagi, jangan lupa juga, AKU INI PACAR KAMU? KEMANA AJA SI NJING!?" #kemudianhening

Dan di sela-sela nunggu pertandingan futsal yang belum kelar. Si cowok bukan enggak kepikiran. Sebagian besar cowok memilih ngebales pesan yang sampe sama dirinya. "Bentar yah yang, aku futsal dulu.. aku lupa bawa kaki. Nanti aku kabarin lagi". Tapi sebagian besar cuma melihat tanpa membalas. Bukan enggak peduli. Dia, lebih mimilih berkomunikasi dengan orang yang disekitarnya terlebih dahulu. Meskipun rada was was dan resah. Yah, paling ga jauh jauhlah kena ambekan 1 kali 24jam. Gitu...

***
(Gambar dinperagakan oleh model yang sudah terlatih)

Oke, gue setuju sama tulisan di atas. Bahwa cewek mampu memberi kesempatan pada pasangannya.

Tapi, apa cuma cewek?

Ini yang terakhir. Lagi-lagi jawabanya, enggak.

Kenpa gue bilang enggak. Menurut gue cowok pun mampu memberi kesempatan yang sama seperti cewek pada umumnya. Bedanya, porsinya yang tak sama. Sebagian cowok lebih milih untuk membiarkan. Tak mudah memberi sebuah kesempatan. Bahkan ada yang memberinya, terus menerus.

Mana buktinya?

Gue kasih true story dikit deh.

Dikit aja ya..

Namanya bonny, tiga kali kasih kesempatan, tiga kali juga diputusin. Tamat.

Oke segitu dulu tulisan gue. Tulisan di atas bukan maksud untuk menggurui kalian. Itu hanya sebuah pendapat, dari lingkungan sekitar. Kalo kalian punya pendapat yang sama, atau pendapat yang lain. Bisa langsung di comm. Thankyou sudah membaca! ;)